Monday, 9 February 2015

Nasehat Ulama

Dinda Sharing - Membaca kisah-kisah Ulama bisa menjadi ibroh dan bekal dalam menghadapi godaan dan cobaan. Dan tatkala  seorang muslim menghadapi  fitnah dan  mendapatkan  cobaan dari Robb-nya yang  sedang  mengujinya, maka termasuk yang dapat mendatangkan keteguhan adalah orang  sholeh yang memberikan nasihat dan mendatangkan keteguhan. Allah jadikan  ucapan-ucapannya bermanfaat menguatkan setiap  langkah, mendatangkan  ingatan  kepada Allah, perjumpaan dengan-Nya, syurga-Nya dan  neraka-Nya.

Berikut ini  kisah Imam Ahmad rahimahullah yang menghadapi fitnah dan kemudian lulus bagaikan  emas murni.
Dalam keadaan  terbelenggu rantai, Imam Ahmad dibawa menghadap Al  Ma'mun sementara hukuman  berat telah mengancam dirinya sebelum dia sampai ke tempatnya, sehingga   pembantunya berkata: "Aku sungguh khawatir ya Abu Abdillah (Imam Ahmad), sebab  Al Ma'mun telah menghunuskan pedangnya yang selama ini belum pernah dia lakukan,  dan atas kekerabatannya dengan  Rasulullah ﷺ dia   telah  bersumpah, jika engkau tidak menuruti kehendaknya untuk menyatakan  bahwa  Al Quran adalah makhluk niscaya  dia akan   membunuhmu dengan pedang  tersebut "  [Al Bidayah Wan Nihayah 1/332]
Pada saat  tersebut ada orang-orang yang memiliki bashiroh (pandangan), mengambil   kesempatan untuk  memnberikan dorongan kepada imam mereka agar tetap  teguh. 

Dalam Siyar 'A'lam An Nubala karangan Imam Azh Zhahabi (11/238) berkata Abu  Ja'far Al Anbari : "Aku diberitahu saat Imam Ahmad dibawa menghadap Al Ma'mun,  maka aku segera menyeberangi sungai Eufrat, setelah tiba aku dapati Imam Ahmad  ditempatnya, maka aku memberi   salam  kepadanya, lalu dia    berkata: "Wahai  Abu  Ja'far, engkau  telah menyusahkan  dirimu", aku menjawab: "Wahai Imam,  engkau sekarang ini adalah pemimpin  ummat dan  semua orang mengikutimu, demi  Allah jika engkau mengakui akan makhluknya Al Quran niscaya semua orang akan  mengatakan hal yang serupa, dan jika engkau tidak mengakuinya maka orang  banyakpun   tidak mengakuinya. Sementara  itu jika engkau   tidak mati karena  dibunuh mereka toh engkau tetap akan mati, bertakwalah kepada Allah dan jangan  turuti kemauan mereka“.
Maka Imam  Ahmad menangis seraya berkata: “Masya Allah” kemudian berkata : “Wahai Abu  Jafar, ulangilah ..”, maka aku mengulanginya dan dia berkata : “Masya Allah”.

Dalam riwayat  lain Imam Ahmad berkata saat menempuh perjalanan untuk menghadap Al-Ma’mun:  “Kami sampai di Rahbah, dan setelah itu berangkat saat tengah malam, maka  seseorang menghadang kami dan berkata : “Siapakah diantara kalian yang bernama  Ahmad bin Hanbal”, maka ada yang menunjuknya “itu dia”, kemudian berkata kepada  penuntun unta: ”Perlahanlah”…lalu berkata lagi: “Wahai Imam, bukan masalah jika engkau  terbunuh, karena engkau akan masuk syurga, Aku titipkan engkau kepada Allah“  kemudian dia berlalu.
Aku bertanya  tentang jati dirinya, ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang bangsa Arab  dari suku Rabi’ah, bekerja memintal wol di perkampungan badui, namanya: Jabir  bin Amir, dikenal sebagai orang baik” [Siyar A’lam An-Nubala,  11/241] 
Dalam  Al-Bidayah Wan-Nihayah, diriwayatkan bahwa seorang badui berkata kepada Imam  Ahmad : “Wahai Imam, engkau adalah utusan ummat, janganlah enkau mengecewakan  mereka, engkau juga pemimpin mereka, janganlah engkau memenuhi seruan mereka  (orang-orang yang mengatakan Al Quran adalah makhluk), sehingga mereka akan  mengikutimu maka engkau akan menanggung dosa-dosa mereka pada hari  kiamat, jika  engkau mencintai Allah, bersabarlah atas apa yang engkau derita kini, karena  tidak ada penghalang antara engkau dan syurga selain terbunuhnya engkau”
Imam Ahmad  berkata: “Ucapannya semakin menguatkan tekadku atas sikap yang aku ambil, yaitu  menolak apa yang mereka serukan kepadaku“ [Al-Bidayah Wan-Nihayah 1/332]
Dalam sebuah  riwayat Imam Ahmad berkata: “Tidak pernah aku mendengar ucapan yang lebih dalam  -sejak aku melalui masalah ini- dari ucapan badui tersebut kepadaku di Rahbah  Thauq [Nama sebuah negeri antar Riqqah dan Baghdad di tepian sungai Eufrat,  As-Siyar 11/241] yang berkata: “Jika engkau mati, engkau akan mati syahid, dan  jika engkau hidup, maka engkau akan hidup dengan mulia….maka hatiku  menjadi kuat “ [Siyar A’lam An-Nubala  11/241]

Imam Ahmad  berkisah tentang rekannya yang masih muda (Muhammad bin Nuh) yang tetap tabah  bersamanya menghadapi cobaan :
“Tidak pernah  aku melihat seseorang dengan usianya yang masih muda dan keterbatasan ilmunya  yang lebih lurus daripada Muhammad bin Nuh, aku berharap dia mendapatkan Husnul  Khotimah”, dia berkata kepadaku suatu saat  “Wahai Abu Abdillah, camkanlah,  sesungguhnya engkau bukanlah sepertiku; engkau adalah orang yang menjadi  panutan, orang sedang menjulurkan lehernya kepadamu menanti apa yang akan engkau  ucapkan, bertakwalah kepada Allah, dan teguhlah dijalan Allah“
Maka tatkala  dia meninggal aku menyolatinya dan menguburkannya [Siyar A’lam An-Nubala 11/242]
Bahkan  penghuni penjara yang ikut shalat bersama Imam Ahmad dalam keadaan  terbelenggu  juga ikut andil memberikan semangat kepadanya agar tetap teguh.
Suatu saat  Imam Ahmad berkata dalam penjara: “Aku tidak perduli dengan penjara , bagiku  penjara dan rumah sama saja, begitu juga dengan pedang yang akan membunuhku,  akan tetapi yang aku takutkan adalah cambukan“
Ucapannya  tersebut didengar oleh sebagian penghuni penjara, maka ada berkata: “ Tidak usah  khawatir wahai Abu Abdillah, paling hanya dua kali cambukan, selebihnya engkau  tidak akan tahu dibagian mana engkau akan dipukul “, seakan-akan dia ingin  menghiburnya. [Siyar A’lam An-Nubala 11/240]
Oleh karena  itu wahai saudaraku yang budiman berusahalah untuk  selalu mendapatkan wasiat dari orang-orang yang shaleh, dan camkanlah jika anda  mendapatkannya :
▫ Mintalah  nasehatnya sebelum melakukan safar (perjalanan jauh) jika anda khawatir terhadap  apa yang menimpa anda.
▫ Mintalah  nasehatnya saat menghadapi ujian, atau sebelum mendapatkan cobaan yang  diperkirakan akan menimpanya.
▫  Mintalah  nasehatnya jika mendapatkan sebuah kedudukan atau mendapatkan harta warisan yang  banyak. Dan teguhkanlah dirimu serta orang selainmu, dan Allah adalah pelindung  orang-orang mu’min.

Wallohu Ta'ala A'lamu Bhishowab..
thumbnail
Judul: Nasehat Ulama
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Hikayah :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Al Fikr Publisher FreTempl