Monday, 9 February 2015

Nasehat Khalifah Abu Bakar RA

Dinda Sharing - Orang yang paling beruntung adalah orang yang mau berhijrah dari kegelapan menuju terang benderang.
Berhijrah dari kemalasan menuju proaktif dan giat bekerja. Berhijrah dari kebodohan menuju kecerdasan. Berhijrah dari kekufuran menuju keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh Azza wa Jalla.

Abu Bakar ash-Shidiq Ra berkata, ”Kegelapan itu ada lima pelitanya pun ada lima, jika kita tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita kedalam panasnya api neraka. Tetapi barangsiapa memegang teguh lima pelita itu maka ia akan selamat dunia akhirat.”

Pertama, Kegelapan karena Cinta Dunia. "Hubbud Dunya Dhulmatun Was Siroju Lahat Taqwa" Kegelapan terjadi akibat dari terlalunya cinta manusia kepada kehidupan dunia, dan cahaya yg menghilangkannya adalah taqwa. Terlalu mencintai kehidupan dunia akan menyebabkan seseorang menghampiri perkara² syubhat. Perkara samar yang tidak jelas kadar halal dan haramnya. Kemudian yang Syubhat itu akan menghantarkan kepada yg Makruhat, yaitu perkara yg dibenci oleh syariat. Jika sudah demikian maka akhirnya jatuhlah ia di lembah Muharramat, perkara yang dilarang oleh agama. Semua ini berawal dari semangat yg berlebihan pada cinta kehidupan dunia.

Oleh karena itu Rasululloh ﷺpernah bersabda: "Cinta dunia adalah pangkal semua keburukan" Yang kemudian dijabarkan oleh sang Imam Al-Ghazali, "maka membenci dunia adalah modal kebaikan". Kegelapan ini bisa sirna apabila diterangi oleh taqwa. Bagaimana bisa taqwa meneranginya...? karena taqwa subtansinya adalah "takut" rasa takut akan terjatuh pada larangan-Nya. Sehingga seseorang hanya akan mengerjakan yg diperintahkan-Nya.

Kedua, Kegelapan karena berbuat Dosa. "wad-dzanbu dhulmatun was siroju lahut taubatuhu". Kegelapan akibat dosa ini dan sinar yang akan mensirnakannnya adalah taubat.Rasululloh ﷺ bersabda, "Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertaubat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.”(HR. Ahmad)

Ketiga, Kegelapan di Alam Kubur"wal qabru dhulmatun was siroju lahu" la ilaha illalloh", kegelapan dialam kubur dan yang akan menyinarinya adalah kalimat tauhid "la ilaha illalloh’" Nasehat ketiga ini didasarkan kepada hadits Rasululloh ﷺ "bahwasannya Alloh Swt mengharamkan atas api neraka orang yang mengatakan "la ilaha illalloh" dengan ikhlas. "Kemudian para sahabat bertanya "bagaimana ikhlas itu ya Rasululloh? Rasululloh ﷺ menjawabnya "apabila kalian merintangi diri dari segala yang dilarang Alloh”

Keempat, Kegelapan Alam Akhirat "wal akhiratu dhulmatun was siroju lahal ‘amalus shalih". Kegelapan yang ada di akhirat sebagaimana keadaannya hanya dapat disinari dgn amal kebaikan. Maka selagi masih ada kesempatan berbondong-bondonglah melakukan dan mengumpulkan berbagai amal kebaikan. Bahkan Alloh Swt sendiri telah memberikan berbagai keringanan (rukhshah) agar manusia mengumpulkan sebanyak mungkin kebaikan. Begitu pentingya posisi rukhshah dalam syariat hingga Rasululloh ﷺ bersabda : "Lakukanlah berbagai kehendak (baikmu) dan terimalah keringanan dari Alloh dan ajaklah orang-orang semuanya, maka yang demikian cukuplah bagimu." Dan dihadist lain beliau ﷺ bersabda "Barang siapa yang tidak mau menerima keringanan dari Alloh Swt maka dia menanggung dosa sebesar gunung ara’fah".

Kelima, Kegelapan Shiroth "was shirathu dhulmatun wa siroju lahalyaqinu". Bahwa titian atau jembatan di hari akhir nanti sangatlah gelap, dan yang akan menerangi perjalanan kita melewati jembatan itu adalah keyakinan. yakni meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang ghaib, termasuk kehidupan setelah mati. Yakin atas petunjuk Alloh Swt dan Rosulnya serta menghilangkan berbagai macam keraguan. Dengan kyakinan itu, maka kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi.

Lebih sempurna lagi, jika kita memiliki rambu² tentang 3 nasehat utama dalam kehidupan yakni:
⠝ Pertama, Nasehat yang bisa diajak bicara yakni: Al-Qur’an. Kitab suci Al-Qur’an adalah firman Alloh sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.

⠝ Kedua, Nasehat yang selalu mengajak manusia berbicara yakni alam. Agama Islam mengajarkan untuk belajar dari alam. Nilai keseimbangan dan keteraturan yang dijalani alam merupakan nasehat kepada manusia untuk di contoh. Matahari tidak pernah bosan menerangi alam ini walaupun banyak manusia yang tidak pernah berterimakasih dengan kehadirannya. Air tetap mengalir walaupun banyak manusia yang merusak alam sekitarnya. Dan, bagaimana alam murka ketika melihat kemungkaran terjadi dimana-mana.

⠝ Ketiga, Nasehat yang tidak bisa bicara adalah kematian. Akhir dari perjalanan manusia adalah kehidupan abadi yang diawali dengan kematian. Kematian bukan akhir dari proses kehidupan, tapi merupakan awal dari kehidupan kekal manusia.


Wallohu Ta'la A’alam Bishowab Wahuwa Yahdi Ila Sabilir Rosyad.
thumbnail
Judul: Nasehat Khalifah Abu Bakar RA
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Ubudiyah :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Al Fikr Publisher FreTempl