Dinda Share-Rosulullah ﷺ bersabda “Apabila kamu melalui Taman Syurga, maka ikutlah atau masuklah kamu padanya. Bertanya salah seorang sahabat: Apakah Taman Syurga itu, ya Rasulullah? Sabda baginda Rasul ﷺ : Yaitu Halqah-halqah dzikir (lingkaran orang berdzikir)”. (HR. Imam Tarmizi).
Rasulullah ﷺ menggambarkan lingkaran orang berdzikir sebagai Taman Syurga yang sangat indah, penuh ketenangan dan kedamaian , mengalir segala rahmat dan karunia Allah SWT. Kenapa lingkaran orang berzikir di ibaratkan sebagai Taman Surga? Karena disaat mata terpejam, kepala pun tertunduk untuk merendahkan diri dengan serendah-rendahnya kepada Allah SWT yang Maha Agung lagi Maha Perkasa, lidah terasa kelu tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun, hanya hati yang terus bergetar, dimulai dengan ucapan astagfirullah sebagai wujud permohonan ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang kita lakukan baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari, barulah kemudian hati kita bergetar berdzikir ALLAH, ALLAH. Seluruh anggota badan ikut merasakan getaran Maha Dasyat dari keagungan Kalimah Allah.
Dzikir bukan hanya bisa menghilangkan penyakit hati akan tetapi juga bisa menyembuhkan penyakit² zahir yang kadang tidak bisa ditangani oleh dokter seperti penyakit Kanker ganas, Leukimia, juga bisa dijadikan terapi untuk menyembuhkan orang gila dan orang yang kecanduan narkoba, bahkan penyakit AIDS/HIV.
Keindahan dzikir dalam lingkaran dibawah bimbingan Waliyammursyida tidak akan bisa digambarkan dengan kata-kata, dzikir yang selalu dinaungi oleh Nur Allah beserta segenap Para malaikat-Nya sebagaimana dalam sebuah hadist, “Apabila duduk suatu kaum mengucapkan dzikir ALLAH, maka melingkungi akan mereka malaikat-malaikat dan meliputi akan mereka Rahmat dan turut atas mereka SAKINAH (ketenangan jiwa) dan ALLAH menyebut mereka pada sisi-Nya”. (HR. Imam Muslim)
Dzikir yang senantiasa dikelilingi oleh para Malaikat inilah selalu dirasakan oleh orang-orang yang intensif berdzikir setiap hari dalam iktikaf dan suluk dan tentu akan menghasilkan jiwa yang tenang, jiwa yang kelak bila saatnya telah tiba akan dipanggil kembali oleh Allah SWT untuk kembali kepada-Nya.
Marilah kita semua untuk selalu memperbanyak dzikir kepada Allah SWT, karena sesungguhnya dzikir itu adalah perintah Allah SWT sebagai firman-Nya :
“Dan ingatlah Tuhan mu sebanyak-banyaknya dan tasbihlah di waktu petang-petang dan pagi-pagi (Q.S. Al-Ahzab, 41-42).
“Barang siapa yang tidak mengingat AKU, dia akan mendapat kehidupan yang sulit dan di akhirat akan dikumpulkan sebagai orang buta” (Q.S. Thaha, 124)
“Siksaanlah bagi orang yang engkar hatinya mengingat ALLAH, orang-orang itu dalam kesesatan yang nyata” (Q.S. Azzumar, 22)
Allah SWT telah memberikan garansi kepada orang² yang selalu mengamalkan dzikir untuk terlepas dari berbagai malapetaka dan bencana sebagaimana tersebut dalam sebuah hadist:
“Tidak memberi mudharat apa-apa yang dibumi dan tidak pula di dilangit bagi orang yang beserta dengan nama-Nya” (HR. Abu Daud dan Thirmidzi).
Bahkan Allah SWT juga memberikan garansi kepada manusia untuk tidak mengkiamatkan dunia ini kalau masih ada orang yang berzdikir menyebut nama-Nya sebagai mana tersebut dalam hadist berikut, “Tiada akan datang Kiamat, kecuali kalau dimuka bumi tidak ada lagi yang membaca Allah, Allah, Allah” (HR. Muslim)
Disaat seorang hamba berdzikir didalam lingkaran (Taman Syurga), bertawajuh dibawah pimpinan seorang Guru Mursyid yang dalam dadanya telah tersalur Nur Ilahi, seluruh badan digetarkan oleh energi Dzikir Kalimah Allah yang maha dasyat yang di istilahkan oleh Prof. Dr. SS. Kadirun Yahya MA. M.Sc sebagai Teknolgi Alqur’an, yang dapat memusnahkan segala jenis penyakit dan me-normal-kan kembali fungsi tubuh secara zahir dan mententramkan hati.
Dzikir yang bisa menyelesaikan semua problem hidup bukanlah dzikir sekedar meniru ucapan, akan tetapi dzikir yang mengandung Nur Ilahi. Untuk mendapatkan itu sebelum kita berdzikir terlebih dahulu kita mendapatkan frekwensi gelombang dari Rohani Rasulullah (Nur ala Nurin) melalui Rohani sang Mursyid, barulah rohani kita itu, yang pada hakekatnya telah menyatukan diri Rohaninya dengan Rohani Rasulullah, hingga memiliki frekwensi yang sama, barulah rohani kita detik itu, dapat hadir kehadirat Allah SWT karena rohani Rasulullah ﷺ itu sangat dekat dengan Allah SWT.
Itulah sebabnya kenapa lingkaran dzikir digambarkan oleh Rasulullah ﷺ sebagai Taman Syurga, karena sesungguhnya Syurga itu berada disisi Allah SWT, maka disaat berdzikir rohani kita pada hakikatnya telah berada disisi Allah SWT, rohani kita berada di Taman Syurga-Nya yang sangat indah dan damai. Sering-seringlah kita singgah di Taman Syurga semasa kita hidup didunia sebagaimana anjuran Rasulullah ﷺ agar kelak di akhirat insyaAllah Ta'ala kita bisa berkumpul bersama beliau (ﷺ) didalam Surga. Aamiin..
0 komentar:
Post a Comment