Wednesday 11 February 2015

Carilah Hatimu Di Tempat Ini

Dinda Sharing - Jika Hatimu Tak Ada Di Tiga Tempat Ini, Engkau Manusia Tanpa Hati

اطلب قلبك في ثلاثة مواطن عند سماع القرآن وفي مجالس الذكر وفي أوقات الخلوة فان لم تجده في هذه المواطن فسل الله 
 أن يمن عليك بقلب فانه لا قلب لك

Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur’an, di saat engkau berada di majlis dzikir (majlis ilmu) dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Alloh. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Alloh agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi

Kau harus memulai langkah mujahadah ini sekali lagi. Berbekal kata pujangga, kebaikan itu kerapkali harus dimulai berkali-kali. Tidak ada istilah putus asa dalam mengharap ampunan dan keridhoan Allah. Meskipun berkali-kali mundur dan terbentur, tapi itu bukan alasan untuk berhenti. Berhenti berarti mati - mati hati dalam mengharapkan cahaya Ilahi. Faktanya itu lebih bahaya dari matinya jasad yang lahir ini.

Ya, kau harus mulai lagi. Begitu bisikan ilmu menolak rasa ragu. Selalu. Meskipun terasa diri diselubungi selimut dosa dan kemelut alpa, jangan sekali-kali putus asa. Begitu kata jiwa yang menjerit tanpa suara. Allah tidak akan menutup pintu ampun ... kunci pintu itu adalah harapan. Selagi ada harapan, selagi itulah ada perjuangan. Tewas dalam satu pertempuran tidak berarti tewas dalam satu peperangan. Begitulah jua dalam perang melawan setan dan hawa nafsu ini.

Tidak ada jalan lain wahai diri, kecuali bangun dan terus bermujahadah. Hati itu bisa berkarat, pencucinya adalah Al Quran dan ingatkan mati. Begitu panduan yang diberikan oleh Rasul junjungan. Juga teringat pesan sang hujatul islam Imam Ghazali:
"Carilah hatimu di tiga tempat ... Temui hatimu sewaktu bangun membaca Al Quran. Tapi jika tidak kau temui, carilah hatimu ketika mengerjakan sholat. Jika tidak kau temui juga, kau carilah hatimu ketika duduk tafakkur mengingat mati. Jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada Allah, pinta hati yang baru karena kenyataannya pada saat itu kau tidak memiliki hati! "

Simak dalam kehidupan harianmu. Bagaimana awal pagimu ... Telahkah kau buka setiap hari barumu dengan hati yang bersyukur? Telahkah kau ucapkan, segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku dari kematian yang sebentar dan kepada-Nyalah kami akan dikembalikan? Kemudian mintalah berlindung dari sifat malas, takut, bakhil dan penguasaan orang lain terhadapmu. Senyum. Dan teruskan bersuci dengan mandi dan wudhu. Cuci wajahmu, pikiranmu, pendenganmu dan penglihatanmu dari cela dosa dan prasangka. Kemudian dirikan shalat Subuh. Pinta hidayah, kesehatan, kekuatan dan kesabaran dalam kalimat-kalimat doa dan munajat itu.

Tidak mengapa jika hati terganggu oleh tingkah manusia atau mainan rasa. Tapi capai segera Al Quran dan bacalah. Bacalah, itu hakikatnya menghasilkan kekuatan jiwa untuk menghadapi badai kehidupan. Jiwa yang tidak membaca al Quran umpama telepon seluler yang kehabisan baterai. Betapa canggih fungsinya dan betapa mahal sekalipun harganya, tidak berguna ... Begitulah jiwa yang mati, betapa segak, cantik, energik dan anggun sekalipun jasad eksternal, tanpa al Quran segalanya tidak berguna.

Wahai diri..Jangan mendaki puncak hanya untuk meninggikan tempat jatuh. Jangan memburu fatamorgana kemewahan dunia hanya untuk ditipu olehnya. Ingat wahai diri, janji kesibokan yang tanpa henti, kelesuan yang tiada penghujung, kejemuan yang senentiasa mencengkam, kebimbangan tanpa kesudahan, buat pemburu-pemburu dunia yang bagaikan anjing rakus memburu bangkai. Sebaik-baik bekalan adalah taqwa. Sebaik-baik perlindungan adalah Al Quran. Mereka yang begini saja mampu ‘menukar’ bangkai dunia menjadi baja dalam kehidupan.
Burulah kehidupan dengan semangat orang yang bersedia untuk mati. Jadilah insan bijaksana yang menghayati pesanan Rasulullah agar sentiasa mengingati mati dan bersedia untuk menghadapinya. Jadilah umpama para sahabat Rasulullah s.a.w yang hidup bahagia, tenang dan aman walaupun dunia ditadbir dan diurus dengan cekap dan berkesan. Jangan jadi Namrud, Firaun dan Haman yang mengurus dunia penuh dengan ketamakan dan kezaliman. Nanti kau diburu oleh resah, gelisah, kesibukan, kejemuan, kemarahan yang tiada berkesudahan.

Ingat dan camkanlah wahai orang yang bermujadahah ... tidak mengapa jika engkau tidak sampai di ujung jalan, cukup sekadar kau telah menempuh jalan. Justru ketenangan dan kebahagiaan itu bukan hanya ada di ujung jalan, tapi ada di sepanjang jalan ... Genggam al Quran, ingat mati dan berangkatlah. Jalan mujahadah itu susah tapi indah!
thumbnail
Judul: Carilah Hatimu Di Tempat Ini
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Ubudiyah :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Al Fikr Publisher FreTempl