Wednesday 4 March 2015

Perilaku Sang Tamu Terakhir

Dinda Sharing - Allah Azza wa Jalla berfirman: "Setiap yang hidup akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyah ayat 35)

Tahukah kita bahwa malaikat maut selalu mengawasi dan melihat wajah seseorang 70 kali dalam sehari? Seandainya manusia sadar akan hal itu, niscaya mereka tidak akan lalai mengingat mati. Karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang dilakukan malaikat Izrail.

Hadis Nabi ﷺ yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia dimuka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, ditemukan orang itu ada yang tertawa-tawa.”
Maka berkata Izrail: 'Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersantai dan bergelak tawa.'

بالب ما جاء في رسل ملك الموت قبل الوفاة ورد في الخبر: أن بعض الأنبياء عليهم السلام قال لملك الموت عليه السلام: أمالك رسول تقدمه بين يديك ليكون الناس على حذر منك؟ قال: نعم لي والله رسل كثيرة من الإعلال والأمراض والشيب والهموم وتغير السمع والبصر، فإذا لم يتذكر من نزل به ولم يتب، فإذا قبضته ناديته: ألم أقدم إليك رسولاً بعد رسول ونذيراً بعد نذير؟ فأنا الرسول الذي ليس بعدي رسول، وأنا النذير الذي ليس بعدي نذير. فما من يوم تطلع فيه شمس ولا تغرب إلا وملك الموت ينادي: يا أبناء الأربعين، هذا وقت أخذ الزاد، أذهانكم حاضرة وأعضاؤكم قوية شداد. يا أبناء الخمسين قد دنا وقت الأخذ والحصاد. با ابناء الستين نسيتم العقاب وغفلتم عن رد الجواب فما لكم من نصير {أولم نعمركم ما يتذكر فيه من تذكر وجاءكم النذير} ذكره أبو الفرج ابن الجوزي في كتاب روضة المشتاق والطريق إلى الملك الخلاق

.
Diceritakan bahwa sebagian para Nabi bertanya kepada Malaikat maut, "Apakah kamu mempunyai utusan yang memberi peringatan kepada manusia agar mereka bersiap-siap menerima kedatanganmu?" Malaikat Maut menjawab, "ya, demi Allah aku mengirim utusan yang sangat banyak, diantaranya penyakit, uban, kesedihan, dan berubahnya pendengaran dan penglihatan. Apabila orang itu belum juga bertaubat, padahal aku telah mengirim utusan-utusan yang banyak kepadanya. Maka ketika aku mencabut nyawanya, akan kukatakan kepadanya, "Bukankah aku telah mengirimkan kepadamu utusan setelah datang para utusan dan memberikan peringatan kepadamu setelah datang pemberi peringatan? Aku adalah utusan dan pemberi peringatan terakhir".

Selagi matahari tetap terbit dan terbenam maka malaikat maut selalu berseru, "Wahai orang²  yang berumur empat puluh tahun,ini saatnya bagi kalian untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena pikiran serta kekuatanmu masih kuat. Wahai orang-orang yang telah berumur lima puluh tahun, waktu menuai telah dekat. Wahai orang-orang yang telah berumur enam puluh tahun, engkau telah lupa dengan siksaan dan tidak mengindahkan panggilan maka tidak seorangpun yang akan menjadi penolongmu. "Dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan". (QS.Fathir:37). Di tuturkan oleh abul faroj ibnul jauzy dalm kitab roudhotul mustaq.

 وروي أن ملك الموت دخل على داود عليه السلام فقال من أنت؟ فقال من لا يهاب الملوك ولاتمنع منه القصور ولا يقبل الرشا، قال: فإذا أنت ملك الموت قال: نعم. قال: أتيتني ولم أستعد بعد؟ قال يا دواد أين فلان قريبك؟ أين فلان جارك؟ قال: مات، قال أما كان لك في هؤلاء عبرة لتستعد. وقيل: النذير الحمى. ومنه قوله صلى الله عليه وسلم «الحمى نذير الموت» أي رائد الموت قال الأزهري معناه أن الحمى رسول الموت أي كأنها تشعر بقدومه وتنذر بمجيئه وقيل: موت الأهل والأقارب والأصحاب والإخوان، وذلك إنذار الرحيل في كل وقت وأوان وحين وزمانt.

Diceritakan bahwa malaikat maut datang menemui Nabi Daud alaihis salaam ,dan ketika bertemu Nabi Daud bertanya, "Siapakah engkau"? Malaikat maut berkata, "Tidak ada seorang pembesar yang aku takuti, tidak ada satu benteng yang sanggup mencegahku dan tidak ada seorangpun yang bisa menyuapku". Daud kemudian berkata ,"Jadi engkau adalah malaikat maut"? Malaikat maut menjawab ,"Benar". Daud kemudian berkata,"kenapa engkau mendatangiku sedangkan aku masih belum siap". Malaikat maut lalu bertanya,"dimana si fulan temanmu itu? Dimana tetanggamu si fulan? " Daud menjawab, "Dia telah meninggal". Malaikat maut berkata, "mereka merupakan peringatan bagimu agar kamu siap menghadap mati".

Dikatakan bahwa demam adalah suatu peringatan datangnya kematian, dalilnya adalah sabda Rasululloh ﷺ  : " Demam adalah peringatan dari maut "

Al-Azhari berkata, "makna hadist Demam merupakan utusan kematian, maksudnya seolah² maut bisa dirasakan dengan kedatangan demam dan mengingatkan kita tentang adanya kematian dengan kedatangan demam.". Ada juga yang berkata, "kematian keluarga, sahabat, karib-kerabat serta keluarga merupakan peringatan untuk kita disetiap waktu".

Andai dibuat survey, dari 1000 orang di dunia ini barangkali hanya 1 yang selalu ingat mati. Dalam arti bahwa orang itu selalu menyiapkan dirinya untuk menghadapi maut yang bisa datang kapan saja. Orang yang slalu ingat mati akan selalu berusaha mengumpulkan bekal untuk menghadapi tahap² berikutnya yaitu alam barzah lalu alam masyhar dan alam akhirat.
Tidak ada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi kematian. Ajal tidak mengenal usia, bisa muda atau tua. Juga tidak mengenal si kaya atau miskin.

Dalam sebuah hadist Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa rasa kesakitan ketika hampir mati itu seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika masih hidup. Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian bukan?. Bahkan Nabi Idris As yang minta cara terhalus dalam mencabut nyawanya pun masih merasakan sakit luar biasa. Masyalloh!... Maka sangat beruntunglah siapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah.

Sayidina Salman Al-Farisi Ra meriwayatkan hadist Nabi ﷺ yang artinya:
"Perhatikanlah tiga hal kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berkeringat pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis. "Sedangkan jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh, dan mulutnya berbuih, menandakan bahwa azab Allah sedang menimpa dia." (HR. Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)

Kematian 'mengundang' manusia secara perlahan-lahan atau bertahap mulai dari jasad, ujung kaki naik ke betis, lutut kemudian ke paha lalu menuju pusar terus dada lantas kerongkongan, dan saat inilah taubat dari kita sudah tertutup pintunya. Untuk orang kafir, ketika nyawanya hendak dicabut malaikat Izrail As, wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih. Itu azab yang diterimanya karena dosa dan kekafiran mereka.

Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah ﷺ yang artinya: "Bahwa ruh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan halus, sementara roh orang kafir akan direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar." Mungkin ada juga orang kafir yang saat matinya dalam ketenangan karena ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya karena setiap kebajikan pasti akan dibalas. Tetapi karena tidak beriman, maka itu tidak menjadi pahala baginya dan kekafirannya tetap diazab di akhirat.

Rasulullah ﷺ bersabda: "Bila telah sampai ajal seseorang maka akan masuklah satu kelompok malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam tubuh dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekelompok malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudian mereka keluar. Datang lagi satu kelompok malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudian mereka keluar. Dan akhirnya datang lagi satu kelompok malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke tenggorokan dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Malaikat As Izrail menjalankan perintah Allah Swt dengan sempurna. Dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan bencana. Kematian mungkin terjadi karena sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya karena kecelakaan, infeksi berbahaya seperti kanker, jantung, AIDS, demam berdarah dan lain-lain.

Seseorang yang sedang sakit keraspun, menjadi rahmat yang tinggi nilainya karena Allah masih memberi peluang agar mereka sadar akan kesalahan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Sehingga mereka masih ada kesempatan bertobat dari dosa dan kesalahan. Begitu juga halnya dengan orang mati mendadak karena kecelakaan. Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup agar berhati² dan tidak lalai dalam berusaha memperbaiki diri.

Allah menjadikan sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.
Sayyidina Abbas meriwayatkan sebuah hadis antara lain menjelaskan malaikat Izrail merasa sedih ketika ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa. Ini karena antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri dari kekasih Allah rasul, nabi, wali dan orang saleh.
Sebagian Para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut Nyawa. “Tidakkah Kau memberikan Aba-aba atau peringatan kepada Manusia bahwa kau datang sebagai malaikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?”

Malaikat itu menjawab. “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, penglihatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi ia tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakhir, setelah ini tidak akan datang peringatan lainnya “ (HR imam qurthubi)

Dinda Sharing- Mari perhatikan cara kerja Malaikat Maut. Nabi Ibrahim As pernah bertanya kepada Malaikat maut yang mempunyai dua mata diwajahnya dan dua lagi tengkuknya. “Wahai malaikat pencabut nyawa, apa yang kau lakukan seandainya ada dua orang yang meninggal diwaktu yang sama; yang satu berada di ujung timur yang satu berada diujung barat, serta ditempat lain tersebar penyakit yang mematikan dan dua ekor bintang melata pun akan mati?”

Malaikat pencabut nyawa berkata: ” Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah, sehingga semuanya berada diantara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku
“(HR abu Nu’aim)

Wujud Malaikat Izrail Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih. Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya. Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang akan memisahkan Surga dan Neraka. Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan jatuh melimpah.

Ternyata Orang Mati Mendengar Tapi Tidak Bisa Menjawab. Ketika Rasullullah ﷺ memerintahkan agar mayat-mayat orang kafir yang tewas pada perang badar dilemparkan ke sebuah sumur tua. Kemudian beliau mendatanginya dan berdiri di hadapannya. Setelah itu, beliau memanggil nama mereka satu-satu: “Wahai fulan bin fulan, fulan bin fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian untuk kalian betul-betul ada? Ketahuilah sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhanku itu benar-benar ada dan terbukti.” Sahabat Umar Ra lalu bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasul, mengapa engkau mengajak bicara orang-orang yang sudah menjadi mayat?” Rasulullah lalu menjawab. "Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran, kalian memang tidak mendengar jawaban mereka atas apa yang tadi aku ucapkan, Tapi ketahuilah, mereka mendengarnya, hanya saja tidak dapat menjawab” (HR Bukhari Muslim)

  • TANDA 100 HARI SEBELUM HARI MATI
Ini adalah tanda pertama dari Alloh SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka² yang dikehendaki-Nya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini tergantung pada mereka, sadar atau tidak. Tanda ini akan terjadi biasanya sesudah waktu Ashar. Seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki akanmengalami getaran/seakan – akan menggigil. Contoh : Seperti sapi yang baru disembelih, jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati seakan – akan daging itu bergetar.

Bagi mereka yang sadar & berdetik di hati ‘mungkin ini adalah tanda kematian, maka getaran ini akan berhenti & hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan dunia tanpa memikirkan kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat. Bagi yang sadar akan tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan ditinggalkan sesudah mati.

  • TANDA 40 HARI SEBELUM MATI
Tanda ini juga berlaku sesudah waktu Ashar. Bagian pusat tubuh kita akan berdenyut – denyut. Pada saat ini, daun yang bertuliskan nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arsy Alloh SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut & mulai mempersiapkan segala sesuatunya atas kita, diantaranya ia akan mulai mengikuti kita sepanjang hari.
Akan tiba saatnya malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas. Jika ini terjadi, mereka yang terpilih akan merasakan seakan – akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya hanya seseorang tapi kemampuannya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabut.

  • TANDA 7 HARI SEBELUM MATI
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan penyakit/sakit, di mana orang sakit yang jarang mau makan tiba – tiba berselera makan.

  • TANDA 3 HARI SEBEBLUM MATI
Pada waktu ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita. Jika tanda ini bisa dirasakan, maka berpuasalah kita supaya perut kita tidak mengandung banyak najis & ini akan atau memudahkan orang yang akan memandikan kita. Saat ini, bola mata kita tidak akan bersinar lagi & bagi orang yang sakit, bagian hidungnya akan perlahan – lahan jatuh, ini dapat dilihat jika kita melihatnya dari samping. Telinganya akan layu, di bagian ujung – ujungnya akan berangsur – angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terjulur akan perlahan – lahan jatuh ke depan & sukar di tegakkan.

  • TANDA 1 HARI SEBELUM MATI
Akan datang setelah waktu Ashar. Kita akan merasakan satu denyutan di bagian belakang, yaitu di bagian ubun – ubun, yang menandakan kita tidak akan sempat menemui waktu Ashar hari berikutnya.

  • TANDA AKHIR


Kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusat & hanya akan turun ke pinggang & seterusnya akan naik ke bagian tenggorokan. Pada waktu ini hendaklah kita terus mengucap kalimat Syahadat & berdiam diri menantikan kedatangan malaikat maut. Sebaiknya bila sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam diam & jangan lagi bercakap – cakap.
Inilah tanda² akhir dimana maut mulai menjemput kita. kita semua tidak ada yang tahu, tapi setidaknya kita mempunyai gambaran kapan kematian itu akan segera menjemput.
Wallaahu a'lam,

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian. "Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini. "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?" (QS An-Nisa 4:78)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia menghindar. "Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62:8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba. "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

DAHSYATNYA RASA SAKIT SAAT SAKARATUL MAUT
Sabda Rasulullah ﷺ : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi). Sabda Rasulullah ﷺ : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah ﷺ ;
Ka’b al-Ahbar berpendapat: “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat: “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia,” kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku!”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kedzaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah.
Wallahu Ta'ala a’lam bis showab.

SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun berkenan memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An’am 6:93)

"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik!“ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah ﷺ  pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”. Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang dzalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!

SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG YANG BERTAQWA
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaykum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.




Wallahu Ta'ala a’lamu bish-showab.




Dinukil dari : Kitab Tadzkirotul Qurtuby. Dll
thumbnail
Judul: Perilaku Sang Tamu Terakhir
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Hikmah dan Renungan :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Al Fikr Publisher FreTempl