1. Perbandingan Baginda Nabi ﷺ bersama Nabi Saleh AS
Orang Yahudi bicara : “Lihatlah Nabi Saleh AS,” ucap Yahudi. “Allah sudah membuat untuknya seekor unta dari batu sbg mukjizat", Sayyidina Ali ra menjawab, “Ya itu betul.” Seterusnya beliau menambahkan, “Nabi Muhammad ﷺ telah diberkahi sesuatu yg lebih dari itu. Jikalau unta Nabi Saleh tak bicara & tak bersaksi atas kenabiannya, sehingga disaat kita dengan dirinya dalam suatu peperangan, tiba-tiba datang seekor unta mendekatinya bersuara & berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan sudah menggunakanku hingga saya besar & sekarang ia hendak menyembelihku. Saya bernaung kepada engkau darinya.” Seterusnya Rasululloh Saw mencari pemilik unta itu & mengambil unta darinya. Orang itu memberikannya terhadap dirinya. Pun diwaktu kami dgn dia, tiba² datang seseorang Arab dari badui menuntun untanya. Orang pedalaman itu hendak dimutilasi tangannya sebab ulah para saksi² yg telah membeberkan kesaksian palsu. Selepas Itu unta itu, bicara dgn mudah, “Ya Rasulullah, sesungguhnya orang ini tak berdosa, para saksi yg ini memberikan kesaksian dengan cara paksa. Sebenarnya pencuriku merupakan seorang Yahudi.”
2. Perbandingan Baginda Nabi ﷺ dgn Nabi Ibrahim AS
Orang Yahudi berbicara, “Lihatlah Nabi Ibrahim AS, lantaran beliau sudah mengetahui Allah SWT dgn perenungan (i’tibar). Pembuktiannya sudah meliputi keimanan Terhadap-Nya.” Sayyidina Ali bicara, “Ya itu benar. Nabi Muhammad ﷺ sudah diberi sesuatu hal yg lebih dari itu. Dia sudah mengenal Allah SWT bersama i’tibar layaknya Nabi Ibrahim AS. Tetapi, Nabi Ibrahim AS mengenal Allah dalam umur lima belas thn sementara Rasulullah ﷺ Mengenal-Nya semenjak umur tujuh th. Sempat sekian banyak pedagang² Nasrani datang. Mereka menghentikan dagangannya di antara bukit Shafa & Marwa. Sebahagian dari mereka menyaksikan dirinya, Muhammad ﷺ dari dulu mereka mengetahui sifat, karakter, & info akan kebangkitannya sbg nabi & mereka mengetahui sekian banyak mukjizatnya.
Para pedagang Nasrani itu bertanya pada Muhamamd ﷺ , “Wahai anak kecill, siapakah namamu?” Beliau menjawab, “Muhammad.” Mereka bertanya lg, “Siapakah nama bapakmu?” Beliau menjawab, “Abdullah.” Mereka tanya, “Apakah nama ini (mereka bertanya sambil tangannya menunjuk bumi)?” Beliaupun menjawab, “Bumi.” Mereka kembali bertanya, “Apakah nama itu (mereka tanya kembali dengan menunjuk langit)?” Beliau menjawab, “Langit.” Mereka bertanya lagi, “Siapakah yg telah menciptat bumi & langit?” Beliau dengan tegas menjawab “Allah.” Kini Muhammad ﷺ menghardik mereka, “Apakah kalian semua masih meragukan mengenai Allah SWT yang telah menciptakannya? Celaka anda, wahai Yahudi.” Dirinya sudah mengetahui Allah bersama i’tibar terhadap disaat kaumnya kufur, bersumpah & menyembah patung-patung, tapi dirinya bicara, “Tiada Tuhan tidak hanya Allah.”
SiYahudi berkata kembali, “Nabi Ibrahim AS sudah terhijabi dari mata Namrud banyaknya tiga kali.” Sayyidina Ali berbicara, “Ya betul. Tetapi Nabi Muhammad ﷺ telah terhijabi dari dari mata beberapa orang yg hendak membunuhnya sejumlah lima kali. Sama tiga banyaknya & bahkan lebih dua. Kelima hijab yg dimaksud merupakan dikala Allah berfirman : ‘Dan Kami jadikan penutup dihadapan mereka, ialah hijab (penutup) yg mula-mula.’ & dari belakang mereka,’ yakni hijab ke-2. ‘Lalu Kami tutup mata mereka maka tak bakal menyaksikan,’ (QS Yaasin : 9) merupakan hijab ke3. hiJab yg keempat yaitu firman Allah SWT yg berbunyi, “Dan kalau kalian membaca Al Qur’an niscaya Kami adakan antara anda & beberapa orang yg tak beriman terhadap kehidupan akhirat, sebuah dinding yg tertutup.” (QS Al-Isra’ : 45) Sedangkan hijab yg kelima ialah firman Allah SWT yg berbunyi, “Sesungguhnya Kami sudah memasang belenggu di leher mereka, dulu tangan mereka (diangkat) ke dagu, sehingga sebab itu mereka tertengadah.” (QS Yasin 8)
Orang Yahudi kembali berbicara, “Sesungguhnya Nabi Ibrahim AS sudah membungkan mulut orang kafir dgn kenabiannya.” Sayyidina Ali bicara, “Benar! Sempat Nabi Muhammad SAW didatangi orang yg mendustakan hari kebangkitan sesudah kematian, orang itu yaitu Ubai Ibnu Khalaf Al-Jumahi, ia mengambil tulang yg telah hancur lalu berbicara, “Ya Muhammad, siapakah yg sanggup menghidupkan kembali tulang belulang ini padahal telah hancur?” Maka Allah SWT menurunkan atas Muhammad suatu ayat yg membungkam mulut orang itu, “Katakanlah : “Ia dapat dihidupkan oleh Tuhan yg menciptakannya kali yg pertama. & Dirinya Maha Mengetahui berkenaan segala makhluk” (QS Yassin : 79) Hasilnya orang itupun bertolak terbungkam.
Orang Yahudi bicara, “Nabi Ibrahim sudah menghancurkan patung-patung kaumnya dgn geram sebab Allah SWT.” Sayyidina Ali berbicara, “Ya betul. bahkan Nabi Muhammad ﷺ sudah meruntuhkan tiga ratus enam puluh patung di dalam Ka’bah & membersihkan semenanjung Arabia dari patung-patung juga mengalahkan beberapa orang yg menyembah patung bersama pedang.”
Sang Yahudi bicara lagi, “Nabi Ibrahim AS sempat dilemparkan oleh kaumnya ke dalam api, namun beliau pasrah & sabar, hasilnya Allah menjadikan api itu dingin & menyelamatkannya. Apakah Allah berbuat yg sama pada Muhammad?” Sayyidina Ali berbicara, “Ya betul. Saat Beliau ( ﷺ ) berangkat ke daerah Khaibar, satu orang perempuan Khaibar meracuninya, namun Allah menjadikan racun itu dingin (tak bereaksi) di dalam perutnya hingga akhir wafatnya. Padahal racun itu, apabila berada di dalam perut bakal membakar seperti api yg membakar. Itu yakni Kekuasaan-Nya, jangan sampai anda mengingkarinya.”
3. Perbandingan Baginda Nabi ﷺ bersama Nabi Ya’qub AS
Orang Yahudi berbicara, “Lihatlah Nabi Ya’qub AS. Ia meraih nasab yg teramat gede. Allah menjadikan para Nabi dari tulang rusuknya. Maryam putri Imran ialah termasuk juga keturunannya.” Sayyidina Ali menjawab, “Ya betul. Nabi Muhammad ﷺ memiliki nasab yg lebih agung. Allah menjadikan Fathimah, perempuan penghulu alam raya, sbg putrinya. Al-Hasan & Al-Hussein yang merupakan cucunya.
Orang Yahudi berbicara, “Nabi Ya’qub bersabar lantaran perpisahan putranya sampai-sampai dirinya nyaris sakit parah dikarenakan sedih.” Sayyidina Ali berbicara, “Ya itu betul. Nabi Ya’qub As memang bersedih, tetapi kesedihan beliau (nabi Yaqub) berhenti dgn perjumpaan. Namun Nabi Muhammad ﷺ kala putranya yg tersayang, Ibrahim, diambil sewaktu dirinya masihlah hidup. Allah mengujinya biar dia mendapat simpanan yg agung kelak. Ia bersabda, “Jiwa pilu & hati terluka. & anda teramat sedih atasmu wahai Ibrahim. Kami tak menyampaikan sesuatu yg memurkakan Allah.” Dalam kesemuanya itu, Beliau mengutamakan keridhoan pada Allah SWT & pasrah Kepada-Nya dalam segala suasana.”
4. Perbandingan Baginda Nabi ﷺ bersama Nabi Yusuf AS
Orang Yahudi berkata, “Lihatlah sang Nabi Yusuf AS, dirinya memendam pahitnya perpisahan. Beliau dijerumuskan ke dalam penjara demi menghindari kemaksiatan. Ia dilemparkan ke dalam lubang yg gelap seorang diri.” Sayyidina Ali berkata, “Ya itu betul. Nabi Muhammad ﷺ memendam getirnya keterasingan. Beliau meninggalkan keluarga, anak & harta buat berhijrah dari Haramullah (Ka’bah, Mekah). Disaat Allah menyaksikan kesedihan & perasaan pilu, Allah memperlihatkan kepadanya satu buah mimpi yg menyamai mimpinya Nabi Yusuf AS dalam takwilnya & Allah membuktikan kebenaran mimpinya terhadap seluruhnya alam raya. Allah SWT berfirman : “Sungguh, Allah telah Membuktikan kepada Rasul-Nya mengenai kebenaran mimpinya bahwa anda tentu bakal memasuki Masjidil Haram, jlka Allah Menghendaki dalam kondisi aman, dgn menggundul rambut kepala & memendekkannya, sedang anda tak merasa takut. Sehingga Allah Mengetahui apa yg tak anda ketahui, & diluar itu Allah sudah Memberikan kemenangan yg dekat.” (QS Al-Fath, 27). Apabila Nabi Yusuf AS ditahan dalam penjara, sehingga Rasulullah ﷺ dipenjara di Syi’ib sewaktu tiga th. Dia diisolir dari sanak family & kerabatnya. Allah SWT sudah memperdaya mereka (beberapa orang kafir Quraisy) bersama mengutus Makhluk-Nya yg paling lemah (rayap), dulu rayap itu memakan surat perjanjian yg mereka catat. Jika Nabi Yusuf AS dilemparkan ke dalam lubang gelap, sehingga Nabi Muhammad ﷺ sudah menyembunyikan beliau di dalam gua dikarenakan ulah musuhnya, sampai-sampai beliau berkata pada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih. Sesungguhnya Allah SWT bersama kita,” Allah telah memujinya dalam Kitab-Nya.
Wallahu Ta'ala A'lam
Judul: Dialog Sayidina Ali - Perbandingan Para Nabi Dengan Rasulullah Saw
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 08:57
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 08:57
0 komentar:
Post a Comment